Sayyidul Istighfar adalah merupakan satu bentuk pengakuan makhluk yang lemah kepada Sang Khaliq Yang Maha Agung sebagai satu - satunya Sesembahan yang patut untuk disembah, Sayyidul istighfar adalah pengakuan seorang hamba yang meyakini baik dengan ucapan maupun dengan perbuatan bahwa ianya sedang berada dalam satu perjanjian kepada Sang Khaliq dalam rangka untuk menjalankan segala perintahdan menjauhi semua larangan Nya sesuai dengan kesanggupan sang hamba sebagaimana hal ini dijelaskan secara tersurat dalam surah Al Baqarah ayat terakhir.
Sayyidul Istighfar juga berisi permohonan seorang hamba yang tiada mempunyai daya dan upaya akan perlindungan Sang Khaliq, terhadap segala apa yang telah diperbuat oleh seorang hamba , memohon ampunan atas segala khilaf , mengakui segala nikmat yang telah diberikan oleh Nya yang dalam hal ini mencakup banyak hal dan makna.
Sebagian ulama' meyakini dan menyatakan bahwa Sayyidul Istighfar kurang lebih mengandung pengertian atas perjanjian dan hubungan erat antara seorang hamba dengan Tuhannya serta mengandung pengakuan atas segala kelalaian dan kelengahan manusia dalam melaksanakan kewajiban Nya. Padahal manusia telah membuat perjanjian ketika ia masih dalam rahim ibu (dalam alam roh) bahwa ia dalam hidupnya akan senantiasa berta’at dan berbakti kepada Tuhan. Mengakui atas nikmat-nikmat Tuhan, nikmat harta benda, nikmat kelengkapan anggota tubuh dan kesempurnaan panca indera, kesehatan badan, pikiran, kebahagiaan dan sebagainya.
Karenanya manusia yang selalu ingat akan Sang Pencipta akan senantiasa memohon perlindungan kepada Sang Khaliq agar supaya diampuni dari segala khilaf dan terpelihara segala nikmat karena akibat perbuatan dirinya. Disamping itu Sayyidul Istighfar adalah satu bentuk pengakuan dosa seorang hamba yang sudah mengetahui akan keterbatasan dan ketidakmampuan dirinya dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban terhadap Sang Pencipta. Timbul kesadaran dari hati nurani yang tulus ikhlas disertai dengan pengharapan mohon ampunan Sang Khaliq setiap pagi dan petang.
FADILAH SAYYIDUL ISTIGHFAR
Rasulullah saw menerangkan: “Siapa membaca istighfar utama diwaktu pagi dengan penuh keyakinan sesuai arti dan tujuan kalimat tersebut, kemudian ia meninggal pada hari itu, ialah ahli surga. Dan siapa yang membaca diwaktu sore dengan cara itu, kemudian ia meninggal pada malam hari, iapun ahli surga.”
Dari Abdullah bin Abbas, bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Barang siapa memperbanyak istighfar, niscaya Allah menjadikan untuk setiap kesedihannya jalan keluar; dan untuk setiap kesempitannya kelapangan; dan Allah memberi-nya rezeki (yang halal) dari arah yang tidak disangka-sangkanya” (HR Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Hakim).
Bagi seorang spiritualis dan pelaku ilmu hikmah, amalan ini merupakan pondasi spiritual yang sangat penting. Oleh karenanya hafalkan dan amalkanlah Sayyidul istighfar ini.
0 comments:
Post a Comment